Saat Kamu Menjadi Istri, Sesekali Pandanglah Wajah Suamimu Ketika Ia Terlelap | LDII QHJ -->

Official Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia

01 January 2022

Saat Kamu Menjadi Istri, Sesekali Pandanglah Wajah Suamimu Ketika Ia Terlelap

Itulah orang yang tiada hubungan darah dengan mu namun tetap terus berusaha mencintaimu. Sesekali saat suami pulang bekerja atau dari tempat usahanya, pandang wajahnya, cium tangannya. Itulah tangan yang bekerja keras mencari rizki untuk menafkahi dirimu dan anak-anakmu. Padahal, sebelum akad nikah ia tak punya hutang budi terhadapmu. Bahkan ia mempunyai hutang budi terhadap Ibu bapaknya. Ia memilihmu sebelum ia sempat membalas seluruh hutang budi kedua orang tuanya. Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah suamimu, pandanglah wajahnya dengan penuh sayang. Itulah peribadi yang boleh jadi selalu menutupi masalah-masalah nya diluar rumah, agar kau tak turut sedih karenanya.

ref img myoesuf.wordpress.com

Ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri agar kau tidak ikut terbebani. Sementara kau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia mau mengerti dan memberi solusi. Padahal bisa jadi saat itu masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun kau tetap yang diutamakannya.

Renungan bersama.. Bagi seorang perempuan yang telah menjadi mahromnya pria yang sebelumnya bukan hubungan darah dengannya. Ini tugas laki-laki yang telah menjadikan perempuan yang ia cintai sebagai pendamping hidudpnya.
  1. Membayar mahar atau maskawin. Memang hal ini bukanlah suatu syarat atau rukun dalam perkawinan, tetapi mahar ini merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh suami kepada istri. Sebagaimana dalam firman Allah swt: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita yang kamu nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisa : 4)
  2. Memberi nafkah. Pemberian nafkah ini bersifat wajib bagi suami terhadap istrinya, ayah terhadap anaknya, dan tuan terhadap budaknya yang meliputi keperluan hidup seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal.
  3. Menggaulinya dengan baik. Dalam artian dengan penuh kasih sayang, pengertian, tanpa kasar dan zalim.
  4. Berlaku adil jika istri lebih dari satu. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda: “Barang siapa beristri dua, sedangkan dia lebih mementingkan salah seorang dari keduanya, maka ia akan datang nanti pada hari kiamat, sedangkan pinggangnya (rusuknya) dalam keadaan bungkuk.”
  5. Wajib memberikan makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri.
  6. Wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (Qs. Al0Ahzab : 34 dan QS. At-tahrim : 6)
  7. Tidak boleh membuka aib (kejelekan) istri kepada siapapun
  8. Menjaga istrinya dengan baik. Termasuk menjaga istrinya dari segala sesuatu yang menodai kehormatannya, menjaga harga dirinya, dan menjunjung tinggi kehormatannya.
  9. Apabila istri durhaka kepada suami, maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. (ref. islampos)
Tugas suami sebenarnya lebih berat ketimbang istri sedangkan istri hanya direpotkan mengurusi anak-anaknya dirumah namun tidak serepot dan seberat suami yang bersusah payah berusaha yang terbaik untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, menyayangi dan mencintai istri dan anak-anaknya bahkan tanpa lelah mencari maisah hingga mengorbankan nyawanya hanya demi membahagiakan istri dan anak-anaknya baik di dunia dan di akhirat nanti.

Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related Post: